Kamis, 30 Maret 2017

- kaPITAlis

Gaji Rp. 3.500.000,- dengan target 1 bulan 500 juta dengan bunga 0,7%/ bulan tenor 3 tahun (36 bulan).

Mari kita hitung besarnya bunga..
0,7/100 x 500.000.000 = Rp. 3.500.000,-.

Dengan asumsi setiap bulan target, maka perhitungan akumulasi pertambahan profit bunga sebagai berikut:
Bulan I, menyumbang bunga Rp. 3.500.000,-
Bulan II, menyumbang bunga Rp. 7.000.000,-
Bulan III, menyumbang bunga Rp. 10.500.000,-
Bulan IV, menyumbang bunga Rp. 14.000.000,-
Bulan V, menyumbang bunga Rp. 17.500.000,-
Bulan VI, menyumbang bunga Rp. 21.000.000,-
Bulan VII, menyumbang bunga Rp. 24.500.000,-
Bulan VIII, menyumbang bunga Rp. 28.000.000,-
Bulan IX, menyumbang bunga Rp. 31.500.000,-
Bulan X, menyumbang bunga Rp. 35.000.000,-
Bulan XI, menyumbang bunga Rp. 38.500.000,-
Bulan XII, menyumbang bunga Rp. 42.000.000,- dst.

Mari kita jumlahkan dan bandingkan antara gaji dan profit perusahaan, dengan asumsi seorang karyawan bank mendapatkan gaji dari hasil pembayaran bunga nasabahnya.
Bulan I, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 0
Bulan II, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 3.500.000
Bulan III, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 7.000.000
Bulan IV, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 10.500.000
Bulan V, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 14.000.000
Bulan VI, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 17.500.000
Bulan VII, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 21.000.000
Bulan VIII, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 24.500.000
Bulan IX, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 28.000.000
Bulan X, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 31.500.000
Bulan XI, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 35.000.000
Bulan XII, Gaji Rp. 3.500.000, Perusahaan Rp. 38.500.000 dst.

Perbandingannya?
Karyawan Rp. 42.000.000,-
Perusahaan Rp. 231.000.000,-

Ini baru perhitungan 1 tahun, bayangkan jika sampai 5 tahun atau 10 tahun, kira-kira bagaimana?

Dengan realita di lapangan?
1. Berangkat jam 7 pagi, pulang tidak terhingga atau tidak pulang.
2. Jika target, si bos memberikan tepuk tangan. Tidak target, "Gue tendang loe dari perusahaan gue!" (profit kredit tetap berjalan bagi perusahaan & perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya gaji karyawan).
3. Sakit? Si Bos mana tahu, kan karyawan ribuan? Yang mengurus orang tua, istri/suami & anak, orang-orang yang kita temui beberapa jam setiap hari.
4. Ketemu keluarga? Senin-Jumat jam bertemu keluarga dari pukul 04.00 s.d 07.00 dan pukul 20.00 s.d 21.00. (belum target, sabtu WAJIB MASUK), kata si bos. Jika tidak mau? "Keluar dari barisan saya!"
5. Anak tidak pernah terpantau, nakal, tersangkut NARKOBA, lalu yang disalahkan guru sekolahnya. "Gimana si gurunya, ga becus urus anak gue. Kan gue udah bayar mahal!". (mintanya anaknya pinter tapi tidak pernah "nyinaoni", mintanya anaknya pinter sholat tapi tidak pernah "nyontoni", mintanya anaknya sehat tapi anaknya makan apa tidak tahu. Yang paling sedih, jika si anak dititipkan ke Mbahnya, yang disalahkan mbahnya. "Gimana si pak, bu, kan Nanda sudah saya titipkan?" (emangnya bapak ibu kamu panti asuhan?). Pikirrrrrrrrrrrrrrrrr!
6. Ada nasabah macet? Si bos, "Gue pusing nih, gue ga mau tau gimana caranya ni nasabah angsuran masuk, loe pikir tu duit punya nenek moyang loe? Itu duit gue tau!". Jalan terakhir, si karyawan menutupi angsuran nasabahnya. Kalo tidak mau? "Keluar dari barisan saya!", kata si bos.
7. Tanggal 1 s.d 20, dicambuk agar target kredit lolos. Tanggal 21 s.d 31? Dicambuk agar nasabah bisa mengangsur semuanya.
8. Silahkan tambahkan sendiri yang merasa punya pengalaman.

Selamat malam, selamat beristirahat..
(ojo dipikir jero-jero, mbok mumet ndasmu tapi karo cengar-cengir)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ayat-Ayat Tentang Riba

Assalamu'alaikum.. Alladzina yaa kuluunarribaa laa yaquumuuna illaa kamaa yaquumulladzii yatakhobbathuhusyayaithoonu minalmassi, dzaal...