Ayat 54
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Ayat 55
Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Alloh yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
Ayat 56
Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan ynagg batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka mengganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
Ayat 57
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
Ayat 58
Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.
Ayat 59
Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.
Demikian adalah yang saya lihat dari keadaan bangsa Indonesia menurut pandangan saya dari ayat-ayat di atas. Terlalu banyak kemunafikan, kebusukan dan kebiadaban yang terlalu banyak dilakukan orang-orang yang berpijak di bumi tercinta kita, Indonesia. Banyak sekali orang yang berebut menjadi pemimpin bukan untuk memberikan kebaikan bagi rakyatnya, melainkan untuk mengambil keuntungan duniawi bagi diri mereka sendiri. Banyak sekali orang berlomba untuk menjadi pintar lantas mengamalkan kebajikan di dunia ini, namun malah membodohi orang yang lemah dan tak mampu. Banyak orang yang mampu dalam urusan agama dan melakukan syiar daripadanya hanya semata-mata demi ketenaran dan gelimang dunia, bukan semata-mata memberikan petunjuk dan teladan yang mulia bagi orang yang belum mengetahuinya. Banyak orang yang kuat lantas melindungi orang lain yang lemah, namun lebih menindas mereka dengan penuh keji. Lihatlah setitik azab Alloh di Kota Padang dan Tasikmalaya. Hanya ketika azab itu telah datang, maka manusia akan berlomba untuk menyebut nama Tuhannya.
“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”
“telah ku dapatkan sebuah cahaya dalam peluk dan kasih-Nya…”
“dan aku benar-benar yakin bahwa Dia teramat dekat dengan hamba-hamba-Nya…”
Belong’s to Tom’s…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar