Sabtu, 24 Oktober 2009

Apakah Kalian Telah Melihat Sisi Positif Dari Sebuah Kehidupan?

Segala sesuatu yang ada di dunia ini, apapun itu, yang telah menjadi ciptaan Tuhan selalu memiliki alasan, tujuan serta pelajaran. Dan segala sesuatu itupun selalu diciptakan berpasang-pasangan. Tak sama, namun lebih kepada sebuah perbedaan dan lawan agar saling melengkapi dan mengimbangi. Sekarang saya akan memulai untuk berbicara tentang sebuah sisi lain dari hidup yang terkadang sedikit nampak namun tak terlihat oleh orang-orang. Sisi positif yang tersamar. Mereka kurang menyadari dan melihat jika segala sesuatu yang ada di dunia ini selalu mempunyai lawan. Inilah yang saya maksudkan.

Ketika kamu tengah dihadapkan pada persoalan hidup yang teramat sulit dan membuat kalian terjatuh. Ketika kalian dihadapkan pada masalah yang berat dan membuat kalian menjadi frustasi. Kalian merasa terjatuh dan tak mampu untuk berbuat apa-apa dengan keadaan tersebut. Jika kalian melihat lebih dalam, semua yang tengah mendera kalian adalah sebuah sisi negatif yang tentunya memiliki lawan, yaitu sisi positif. Jika ada tangis, pasti ada tawa. Jika ada sedih, pasti ada bahagia. Jika ada susah, pasti ada senang. Jika ada bodoh, pasti ada pintar. Jika ada jahat, pasti ada baik. Jika kalian sedang mengalami kesulitan hidup, mengapa kalian tidak mencoba mencari, menemukan dan melihat lawan dari apa yang tengah mendera kalian?
Ketika kalian mengalami kesulitan, mengapa tidak melihat jika ada sisi lain dari kesulitan tersebut? Yaitu kemudahan. Ya, kemudahan yang akan menghentikan kesulitan kalian. Ketika kalian sedang sedih karena sebuah masalah atau tekanan hidup, mengapa kalian tidak mencoba untuk melihat jika kesedihan itu pasti memiliki oposisi, yaitu kesenangan, kegembiraan ataupun kebahagiaan. Jangan pernah melihat kehidupan kalian dari satu sisi saja, apalagi dari sisi negative yang sedang melanda kalian. Namun, cobalah untuk melihat dari sisi positif lain yang tentunya akan merubah jalan hidup kalian.
Jika kalian menangis, mengapa kalian tidak mencoba untuk mencari tawa yang akan menghapus air mata kalian? Jika kalian tengah mengalami kerugian, mengapa kalian tidak mencoba untuk mencari keuntungan untuk mengganti kerugian tersebut? Jika kalian merasa menjadi orang yang bodoh, mengapa kalian tidak mencoba untuk menjadi pintar? Jika kalian miskin, mengapa kalian tidak mencoba untuk menjadi kaya? Berhubung saya tengah banyak kesibukan dalam perkuliahan saya, jadi saya hanya bisa memberikan yang sedikit ini. Namun walaupun yang sedikit ini, semoga saja dapat membantu hidup kalian jauh lebih mudah.
Good luck and just try it!
Just try to see the other side.

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”
“aku diajarkan untuk menangis dan akupun menjadi belajar untuk tertawa…”
“aku diajarkan akan kesempitan dan akupun menjadi belajar untuk melapangkan…”

Belong’s to Toms


Pantaskah Kalian Berputus Asa?

Sebelum mulai membicarakan hal ini, saya hanya ingin menyampaikan ucapan kepada sohib-sohib yang selalu menemani hidup saya. Kalian pasti sangat senang karena saya mengambil judul ini, karena setidaknya kalian bisa mengejek saya ketika berkumpul bersama. Saya tahu pasti, inilah yang kalian tunggu. Tapi agar kalian tahu, itu hanya sebuah masa lalu yang tak lantas untuk dibuang namun lebih kepada dikenang sebagai sebuah pelajaran.

Baik, sekarang kita mulai membicarakan tentang sebuah suku kata yang sering dibicarakan orang, yaitu PUTUS ASA. Putus asa menurut definisi saya adalah sebuah keadaan di mana manusia mengalami kemerosotan atau berhenti baik secara psikis maupun fisik di dalam kehidupannya. Berikut adalah sebuah contoh orang yang tengah mengalami keputusasaan dalam hidupnya :
Ada seorang musisi yang benar-benar ahli dalam bidang music, bahkan ia telah sampai ke level nasional sebagai seorang gitaris (Maaf, saya tidak bisa dan mampu menyebutkan nama orang tersebut karena ini adalah privasi seseorang dan saya harus menghargainya. Mungkin bagi kalian para musisi yang telah mengetahuinya, mohon untuk tidak menyebutkan nama ataupun inisialnya). Ia telah mengikuti berbagai seleksi hingga akhirnya ia masuk dalam nominasi gitaris dalam sebuah band ternama di ibu kota, bahkan ia telah dipilih sebagai gitaris group band tersebut. Namun karena kendala orang tua yang melarangnya untuk menjadi seorang musisi dan hijrah ke ibu kota, lantas ia mengalami tekanan mental hingga akhirnya stress dan berjalan tanpa arah. Bagi orang yang tidak mengetahui hal tersebut, tentu saja ia akan dikira sebagai orang gila. Padahal sebenarnya ia adalah orang yang memiliki jiwa seni dan bakat yang hebat. Akibat sebuah tekanan yang berubah menjadi sebuah keputusasaan, ia berubah menjadi orang yang tidak berarti bagi dirinya sendiri. Lain halnya jika ia mampu melihat sisi lain atau sedikit berusaha. Mungkin ia mampu membujuk orang tuanya agar berkenan mengijinkannya. Ataupun jika usaha tersebut gagal, ia bisa saja beramal dengan membagikan ilmunya dengan mengajarkan dari kemampuan yang ia miliki. Membuka kursus band ataupun melatih sekumpulan anak hingga terbentuk sebuah band yang terkenal. Dari situ, tentu saja bakat dan kemampuannya akan lebih berguna dan menghasilkan pendapatan bagi dirinya sendiri. Dan secara otomatis, ia akan membahagiakan orang tuanya.
Ada lagi cerita dari teman saya sendiri. ia baru saja putus dari pacarnya, lebih tepatnya lagi diputuskan. Ia menyatakan kepada saya jika ia sangat mencintai dan menyayangi pasangannya tersebut. Ia merasa sangat kecewa dan terpukul dengan keadaan tersebut. Sebagai seorang manusia, saya mampu mengerti apa yang dirasakan olehnya karena tentunya saya pernah mengalami keadaan itu, bahkan saya juga terkadang merasakan hal tersebut namun dengan proses dan penyelesaian yang berbeda. Dan sangat disayangkan, keadaan tersebut membuatnya hilang akal sehat. Ia mulai menenggak minuman keras dengan porsi yang menurut saya sangat banyak. Ia tidak mau makan, tidak mau bepergian bahkan untuk buang hajatpun ia segan. Yang paling parah, ia kabur entah kemana sehingga keluarganya bersusah payah untuk mencarinya dan iapun mulai mengkonsumsi narkoba. Pada suatu ketika saya bertemu dengan teman saya tersebut. Keadaannya sangatlah menyedihkan. Badannya kurus, berbau tak sedap dan kusut. Lantas saya bertanya kepadanya, “Apakah ini yang kau sebut cinta? Dengan menyiksa dirimu sendiri seperti ini? Kau mungkin bisa saja melampiaskan kekecewaanmu dengan jalanmu sendiri, tapi apa kau tahu, di luar sana, kemarin, saat ini juga ataupun besok orang yang kau bilang teramat cintai itu mungkin saja sedang bersenang-senang dengan lelaki lain, sementara kau membuat keadaanmu jadi seperti ini. Saya mengucapkan perkataan tersebut karena saya merasa kecewa sekaligus marah atas apa yang ia perbuat karena telah menyusahkan dirinya sendiri dan orang lain. Ia tidak mampu menerima perkataan saya dan menjadi marah. Bahkan kami hendak berkelahi.
Sekarang saya kembali bertanya. Setelah membaca cerita saya diatas, apakah kalian pantas untuk berputus asa dengan melakukan tindakan yang bodoh dan tidak berguna? Apakah pantas kalian menyiksa diri kalian seperti cerita diatas karena sebuah keputus asaan? Apakah pantas kalian selalu terpuruk dalam sebuah keadaan yang selalu membuat kalian tersiksa?
You’ll never know and never find the way of your life if you always be silent and not to try. Something right and something wrong is coming from your self. Never let you fall and to be down with everything difficulties involved. Just wake up, stand up and run again. And I’ll promise that despondent feeling never be included to your self because it unethical to stay in yourself. Good luck!

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku juga tak seburuk yang kau sangka…”
"jikalau esok maut kan menjemputku..."
"aku tak akan pernah takut ataupun gentar..."
"karena jiwaku selalu ada dipelukan-Nya..."

Belong’s to Toms

Bagaimana Mengubah Amarah Menjadi Motivasi?

Setiap saat, setiap waktu, orang pasti akan selalu DIHADAPKAN pada rasa MARAH, EMOSI NEGATIF yang meluap-luap yang tentunya sangat mengganggu konsentrasi dan pikiran jernih kita. Entah itu yang berasal dari dalam diri kita sendiri ataupun orang lain. Nah, sekarang saya akan membagikan sedikit cara untuk meredam dan mengubah amarah menjadi sebuah motivasi yang dapat memberikan semangat bagi diri kita.

Pertama, lihatlah dan RENUNGKANLAH apa yang MENYEBABKAN menjadi MARAH dan membuat kalian menjadi EMOSI sesaat. Apakah kalian PANTAS menjadi marah karena masalah yang kalian alami? Apakah kalian pantas menjadi marah akibat perbuatan orang lain tersebut?CIPTAKANLAH sebuah MINDSET di dalam pikiran kalian jika amarah itu adalah sebuah api yang membara dan kalian adalah air yang mampu mengalahkan api tersebut.
Kedua, jika anda telah mampu menciptakan mindset tersebut, kemudian ubahlah mindset tersebut ke tahap yang lebih tinggi. Ciptakanlah sebuah MINDSET jika amarah itu IBARAT sebuah BOM NUKLIR yang mampu meluluhlantahkan bumi dan kalian adalah seorang yang AHLI dalam bidang nuklir. Ubahlah bom nukir tersebut menjadi tenaga yang maha kuat dan dahsyat dalam diri kalian karena kalian memiliki kemampuan untuk mengubah system kerja dan tujuan penggunaan reactor nuklir tersebut. Kalian bisa bayangkan sendiri apa yang akan terjadi dalam diri kalian jika kalian mendapatkan POWER yang sangat besar.
Ketiga, salurkan power yang besar tersebut ke dalam aktivitas kalian sehari-hari. Hal-hal yang biasanya enggan untuk dilakukan, mulailah untuk dilakukan. Power tersebut adalah SEMANGAT besar yang akan MENDORONG kalian untuk menyelesaikan sesuatu yang sebelumnya sulit untuk diselesaikan dan akhirnya akan membuat kalian menjadi mudah dalam menyelesaikannya. Sebuah AMARAH diubah menjadi sebuah MOTIVASI hanya dengan melalui permainan mindset. Saya tekankan lagi, ini adalah permainan MINDSET atau PIKIRAN. Jika kalian belum mengerti mengenai mindset, saya bersedia untuk membagi ilmu dengan kalian.
Apa yang saya bicarakan telah saya uji sendiri dalam kehidupan saya sendiri. Dan hasilnya? AMAZING!!! Saya mampu menyelesaikan dan melakukan hal-hal yang sebelumnya sangat sulit untuk dilakukan. Saya mampu menyembuhkan dan mengubah amarah dalam diri saya menuju hal yang positif. Sebagai contoh, saya mengalami insomnia yang tergolong parah yang benar-benar mengganggu siklus kehidupan saya. Malam terjaga, siang tidur. Keadaan tersebut berlangsung hampir selama dua tahun lebih dan sangat-sangat mengganggu kegiatan kuliah saya. Namun akhirnya, semua itu berhenti dan memulai kehidupan yang baru dengan menyediakan 4 jam waktu untuk tidur ( Bung Karno dan SBY memiliki kuantitas tidur hanya 2 jam tiap harinya). Kemudian, ketika beberapa hari terakhir ini saya tengah didera rasa amarah yang begitu tidak terkontrol, , tiba-tiba saja pikiran saya berubah menjadi es yang mendinginkan seluruh emosi saya. Tidak ada gunanya saya marah lantas melampiaskannya dengan cara yang bodoh. Jika ada CARA BODOH, tentu ada CARA PINTAR. Dan akhirnya saya MENEMUKAN cara pintar tersebut. Saya mulai hal baru seperti hunting buku-buku di bazar atau bookstore yang banyak tersedia di Jogja atau menjadi semakin haus akan membaca buku mengenai mentalitas dan self management. Saya mulai membaca terjemahan Al-Qur’an dan makna yang terkandung di dalamnya. Tingkat kerajinan saya dalam mengikuti perkuliahan menjadi meningkat. Tingkat kreatifitas dan kepekaan saya dalam alur kehidupan semakin melambung. Saya benar-benar merasa menjadi orang yang baru yang dibentengi dengan MENTALITAS yang maha DAHSYAT yang membuat hidup saya 100% LEBIH BAIK dari keadaan semula. ALLOHU AKBAR! Tuhan saya memang benar-benar tidak pernah meninggalkan hamba-Nya yang tengah lemah dan terkulai serta selalu memberikan petunjuk dan jalan yang terbaik. Saya tengah diuji dan Alhamdulillah saya telah lulus salah satu mata ujian yang diberikan-Nya dan Dia memberikan hadiah sebuah makna hidup bagi saya.
Dengan cara ini, kalian akan menjadi orang yang memiliki MENTAL, PIKIRAN dan PERASAAN yang sangat KUAT. Dan BONUSNYA? Pikiran kalian akan MENJADI TERBUKA dan kalian akan menjadi ORANG YANG BERPIKIRAN DEWASA dalam menyelesaikan suatu persoalan. Kehidupan kalian akan menjadi lebih bermakna dan penuh SEMANGAT untuk selanjutnya.
Jika kalian ingin berkonsultasi dan belajar mengenai mindset dengan bahasa yang lebih mudah untuk dimengerti, kalian dapat menanyakan kepada teman saya di list friend facebook dengan nama Vendi atau Maulana Lutfi. Mereka berdua saya anggap mampu dan menjadi master dalam melakukan komunikasi dengan orang lain dan saya jaminan mereka telah memiliki mindset yang baik.

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”
“sebuah ilham yang tak ternilai atas semua…”
“jika apa-apa yang telah menjadi sebuah ketetapan, tetaplah menjadi sebuah ketetapan…”


Tips Untuk Mengatasi Kesedihan Dalam Hidup

Terkadang, orang pasti pernah mengalami suatu kejadian yang membuat dirinya terpuruk, sedih, kacau ataupun merana. Merasa dirinya paling tak berharga, hina dan menyesali semua kepedihannya. Menyalahkan takdir dan Tuhannya. Melakukan hal-hal bodoh yang tidak berguna, bahkan merugikan orang lain. Bunuh diri, meminum minuman keras agar segala tekanan dipikirannya menghilang dll. Saya tak hendak mengelak jika saya pernah melakukan hal-hal bodoh yang mungkin pernah saya lakukan ketika mengalami keterpurukan. Namun dari semua yang telah terjadi, saya mencoba belajar untuk melihat, mendengar dan lebih dalam merasa.

Kesedihan atau kepedihan bukanlah akhir dari segalanya. Untuk itu, kali ini saya akan mencoba untuk membagikan sedikit bagi kalian tentang bagaimana mengatasi semua hal tersebut. Karena sekarang, saya juga tengah menyembuhkan diri saya sendiri. Dan hasil tersebut mulai sangat terasa, walaupun tak sekejap. Mungkin ini bisa saya sebut sebagai “tombo ati”, layaknya lagu yang dinyanyikan oleh Opik. Namun “tombo ati” versi saya kali ini berbeda. Berikut adalah hal yang mungkin harus kalian lakukan ketika mengalami keterpurukan dalam kehidupan :
Bersujudlah dan mengibalah kepada Tuhanmu. Karena hanya Dialah yang menghadirkan cobaan bagi kalian. Mengadulah, bahkan jika hal itu belum cukup, menangislah dihadapan-Nya, seperti halnya saya. Pantang bagi saya untuk menangis di depan orang lain ataupun karena orang lain. Tetapi saya tidak pernah merasa malu untuk menangis dan mengisak di hadapan-Nya. Karena Dia tak pernah bosan untuk dimintakan pertolongan oleh hamba-hamba-Nya. Luapkan seluruh emosi negatif kalian melalui jalan spiritual tersebut. Insya Alloh, hati kalian akan sedikit lebih tenang. Tak mungkin langsung tenang, karena semua harus melalui proses. Tak ada dokter yang mampu menyembuhkan pasiennya dengan sekali minum obat, namun pasti butuh waktu dan proses menuju kesembuhan itu.
Pernah saya merasakan saat-saat terdekat dengan Sang Rabb, bahkan teramat sangat dekat. Tubuh saya bergetar ketika mengucapkan permohonan dan permintaan belas kasih kepada-Nya. Saya pikir, itulah waktu saya. Tapi ternyata tidak. Dia tengah berada sangat dekat dengan diri saya, bahkan melebihi dekatnya urat nadi dan aliran darah yang mengalir di tubuh saya.
Cobalah memaafkan diri sendiri atas kesedihan dan keterpurukan yang tengah kalian alami. Karena segala sesuatu yang terjadi pasti berasal dan bermula dari diri kalian sendiri. Memaafkan, bukan lantas menyalahkan! Dengan memaafkan diri sendiri, kalian telah berusaha untuk mengajarkan berbesar hati dan berlapang dada bagi diri kalian sendiri.
Salurkan emosi negatif kalian dalam kehidupan nyata. Contohnya seperti yang saya lakukan : menulis apa yang tengah kalian baca, melakukan olah raga seperti futsal, gym ataupun olah raga lain yang kalian anggap suka atau menyenanginya. Menonton film-film yang bisa menghibur dan bisa membuat kalian sedikit tertawa. Hang out ataupun jalan-jalan, entah kemana, ke suatu tempat yang mungkin dapat menjernihkan sedikit penat dipikiran kalian. Atau mungkin jika kalian ingin lebih puas, berteriaklah sekeras-kerasnya hingga hingga emosi kalian mereda. Tentunya di tempat yang jauh dari orang-orang agar tak mengganggu mereka. Contohnya seperti apa yang saya lakukan, berteriak di tepi pantai. Mengeluarkan semua kegundahan dan kegelisahan di dalam hati.
Contoh di atas merupakan cara penyembuhan dan sebuah proses melalui diri sendiri, tanpa bantuan orang lain. Namun jika kalian merasa lebih nyaman untuk ikut berbagi rasa dengan orang lain, lakukanlah. Setidaknya itu akan membuat kalian lebih nyaman. Mengurangi sedikit beban yang menumpuk dalam benak kalian. Berhubung saya tipe orang yang sulit untuk mempercayai orang lain dan terlalu privasi terhadap sesuatu, maka list ini saya tulis dibagian akhir-akhir. Dan juga saya adalah tipe orang yang selalu mencoba belajar menghadapi sesuatu dengan sendiri, tanpa bantuan orang lain sebelum saya memang benar-benar tidak mampu untuk mengatasinya. Bahkan hal yang menurut orang lain aneh, saya selalu mencoba membuat problematika yang menantang mental dan jiwa saya. Apakah dengan sebuah kesulitan ini, saya mampu mengatasinya.
Dengan mencoba hal-hal positif, Insya Alloh semua keadaan kalian akan menjadi lebih baik. Dalam kitab Al-Qur’an, Alloh memberikan sebuah pernyataan hingga tiga kali jika selalu ada kemudahan di setiap kesulitan, selalu ada kemudahan di setiap kesulitan dan selalu ada kemudahan di setiap kesulitan. Renungkanlah kesulitan dan kesedihan yang kalian alami untuk mendapatkan kemudahan bagi hidup kalian. Sesungguhnya dan sebenar-benarnya, Alloh sangat menyayangi dan mengasihi hamba-hamba-Nya yang bersabar dan selalu tegar.

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”

“Tangan-Mu begitu Agung tatkala menggelayut menggoreskan tinta akan takdirku…”
“Karenanya, sungguh tak pantas bila aku menghardik ataupun mencaci-Mu atas segala kehendak-Mu…)

Belong’s to Tom’s

Azab Bagi Indonesia Dalam Surat Al-Kahfi

Berbagai cobaan seperti bencana alam, kemiskinan, kerusuhan, ketidaknyamanan dll yang melanda bangsa Indonesia adalah semata-mata karena perbuatan mereka sendiri. Mereka yang terpukau akan dunia. Mereka yang tak pernah mengindahkan akan peringatan Alloh SWT sebelum mereka benar-benar mebuat murka Sang Rabb. Telah tersurat dan tersirat dalam Al-Qur’an akan peringatan-peringatan itu, namun manusia selalu mengingkarinya dan mengacuhkannya. Berikut adalah sedikit renungan bagi orang-orang yang tak mengindahkan larangan-Nya di dalam Surat Al-Kahfi :


Ayat 54
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al-Qur’an ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Ayat 55
Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya hukum (Alloh yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata.
Ayat 56
Dan tidaklah kami mengutus rasul-rasul hanyalah sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan; tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan ynagg batil agar dengan demikian mereka dapat melenyapkan yang hak, dan mereka mengganggap ayat-ayat Kami dan peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokan.
Ayat 57
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.
Ayat 58
Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi mempunyai rahmat. Jika Dia mengazab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia akan menyegerakan azab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu (untuk mendapat azab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat berlindung dari padanya.
Ayat 59
Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka.
Demikian adalah yang saya lihat dari keadaan bangsa Indonesia menurut pandangan saya dari ayat-ayat di atas. Terlalu banyak kemunafikan, kebusukan dan kebiadaban yang terlalu banyak dilakukan orang-orang yang berpijak di bumi tercinta kita, Indonesia. Banyak sekali orang yang berebut menjadi pemimpin bukan untuk memberikan kebaikan bagi rakyatnya, melainkan untuk mengambil keuntungan duniawi bagi diri mereka sendiri. Banyak sekali orang berlomba untuk menjadi pintar lantas mengamalkan kebajikan di dunia ini, namun malah membodohi orang yang lemah dan tak mampu. Banyak orang yang mampu dalam urusan agama dan melakukan syiar daripadanya hanya semata-mata demi ketenaran dan gelimang dunia, bukan semata-mata memberikan petunjuk dan teladan yang mulia bagi orang yang belum mengetahuinya. Banyak orang yang kuat lantas melindungi orang lain yang lemah, namun lebih menindas mereka dengan penuh keji. Lihatlah setitik azab Alloh di Kota Padang dan Tasikmalaya. Hanya ketika azab itu telah datang, maka manusia akan berlomba untuk menyebut nama Tuhannya.

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”

“telah ku dapatkan sebuah cahaya dalam peluk dan kasih-Nya…”
“dan aku benar-benar yakin bahwa Dia teramat dekat dengan hamba-hamba-Nya…”

Belong’s to Tom’s…

Sebuah Harga Diri dan Perjuangan Seorang Penjual Koran

Maaf jika saya baru bisa posting dan menyalurkan kata-kata yang teruntai dalam kalimat. Banyak hal yang harus saya selesaikan terkait dengan masalah pribadi dan orang lain. Kali ini kembali saya akan bercerita. Ya, cerita tentang kehidupan, tentang orang lain, tentang orang-orang yang ada di sekitar saya.
Ketika saya selesai kuliah dan hendak pulang ke kos, saya menjumpai seorang penjual Koran di perempatan jalan.ya, di perempatan jalan Kompi Mako Brimob atau di perempatan Stadion Mandala Krida, Yogyakarta. Saya tidak hanya sekali menjumpai, namun hampir setiap hari saya menjumpai penjual koran jalanan tersebut. Ada satu hal yang membedakan penjual koran tersebut dengan yang lainnya. Dia memiliki kelainan fisik dan mental. Dia berjalan pincang sembari menawarkan koran yang dibawanya. Tanpa kata-kata karena bisu yang dideritanya.



Pada waktu itu, cuaca sangat panas dan menyengat kulit. Terasa sangat ketika lampu merah menyala. Penjual koranpun segera menawarkan dagangannya kepada saya. Karena rasa iba atas keadaan penjual tersebut, kemudian saya menyodorkan selembar uang kertas yang mungkin menurut saya cukup untuk makan dan minum sekali, sesuai dengan ukuran apa yang saya makan. Namun begitu mencengangkan. Penjual itu menolaknya dengan isyarat. Dia mengisyaratkan jika ia bukan pengemis dan tak membutuhkan belas kasihan. Penjual itu malah menyodorkan koran agar saya mau membeli, bukan memberikan uang secara cuma-cuma.
Mata saya begitu terpana dan merasa sangat pedih melihat hal itu. Hati saya teriris melihat apa yang telah dilakukan penjual koran yang pincang, bisu dan terkadang meneteskan air liur di bajunya. Saya hanya bisa diam sembari penjual itu menawarkan korannya kepada orang lain. Dalam hati saya berkata, semoga surga yang akan membalas perjuanganmu. Kaulah salah satu guru terbaik yang pernah saya temui. Bukan dari buku, dosen atau profesor-profesor yang selama ini menyalurkan ilmunya. Saya melihat sebuah harga diri yang begitu tinggi dan mulia, bahkan melebihi orang yang selalu rajin beribadah namun hatinya keruh akan duniawi. Keruh akan kebusukan-kebusukan demi kebahagiaan diri sendiri.
Kembali saya berkata dalam hati, betapa ia memiliki martabat dan harga diri yang begitu tinggi meskipun dengan kekurangan yang menderanya. Ia jadikan kekurangan itu bukan sebagai alasan untuk berlemah diri, namun untuk semakin maju menjalani hidup yang keras.
Namun saya tak kurang akal. Esoknya saya letakan selembar uang dengan jumlah yang sama di atas koran-koran yang dibungkus plastik yang tergeletak di pinggir jalan sebagai tanda penghormatan saya pada waktu kemarin ketika ia tengah menawarkan koran kepada pengguna jalan. Saya sengaja melakukannya karena ia pasti akan menolaknya ketika saya memberikannya lagi. Jadi saya harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi agar ia mengira itu adalah uang hasil penjualan koran-korannya.

Itulah sedikit cerita dari saya. Mungkin dapat mengilhami dan menjadi pelajaran bagi orang lain. Betapa harga diri dan martabat begitu mahal dan tinggi, bahkan tak mampu diukur dengan materi sekalipun. Betapa perjuangan tak harus berhenti akibat sebuah kegagalan dan kekurangan. Jika anda ingin menyaksikan guru hidup saya tersebut, Insya Alloh dapat kalian jumpai di tempat-tempat yang saya tunjukan tersebut. Saya tak berkehendak sombong atau angkuh atas apa yang saya lakukan, namun saya hanya ingin berbagi akan pelajaran hidup kepada orang lain. Jika kalian belum tentu mulia dari orang yang kalian anggap hina. Jika kalian belum tentu lebih tinggi derajatnya dari orang yang kalian anggap rendah hidupnya.

(mungkin lain waktu saya akan mengambil gambar penjual koran tersebut agar kalian lebih percaya akan kenyataan yang ada).
(many thanks buat Kang Opik. Pikiran saya menjadi sangat terbuka setelah membaca karya Virginia. Pelajaran untuk menuju kesuksesan bukan hanya melalui bangku pendidikan secara formal, tapi lebih menuju kepada kehidupan yang sebenarnya. Ojo bosen-bosen aweh pitutur go aku Kang! Matur nuwun…)

“melihatmu bahagia adalah sebuah anugrah terindah yang ku miliki…”
“biarkan aku menerima dan menjalankan titah Sang Rabb melalui tangan-tangan Jibril…”
“karena sesungguhnya, Ialah Kekasih Sejati yang selalu ada…”
“seperti halnya dirimu…”

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku tak seburuk yang kau sangka…”

Jumat, 09 Oktober 2009

Apakah Do'a Itu Telah Menggema?

Do'a, satu kata yang banyak didengar & dilantunkan oleh banyak orang. Namun tak banyak orang belum tentu mendapatkan jawaban dari do'a tersebut. Atau mungkin menurut saya, bukan mendapatkan, namun belum mampu membaca jawaban yang tersirat dari do'a tersebut.
Orang yang memiliki pengetahuan agama yang kuat, memiliki pakaian yang bagus serta wewangian yang harum semerbak belum tentu mampu mendapatkan dengan mudah dibandingkan dengan seorang pengemis jalanan yang dekil, kotor ataupun berbau tak sedap.


Pernah saya mendengar, seorang pejabat sekaligus baik agamanya berdo'a memohon sesuatu kepada Tuhannya. Ia meminta agar ia mendapatkan lebih banyak rizki. Setiap malam setiap waktu. Namun tak kunjung datang jawaban itu. Lalu suatu ketika ia melihat seorang pengemis yang sedang sholat dan memanjatkan sesuatu kepada Tuhannya dan setelah selesai, pejabat itu bertanya kepada pengemis tersebut. "Apakah yang kau panjatkan kepada Tuhanmu?" Si pengemispun menjawab, "Saya hanya meminta sedikit rizki dan berkah serta kesabaran bagiku. Dan alhamdulillah, Tuhan selalu memberikan jawaban itu padaku." Lalu pejabat itupun berkata, "Saya sudah meminta itu berulang kali,bahkan setiap waktu,namun tak kunjung datang jawaban dari permintaan itu. Padahal saya jauh lebih baik darimu. Pakaian saya lebih bagus, bersih dan wangi. Sayapun telah meminta langsung ketika saya sedang berhaji. Lantas kenapa belum juga terwujud?" Pengemispun kembali berkata, "Bukan emas permata yang menempel di tubuh yang menjanjikan terkabulnya, bukan wewangian sesemerbak bunga surga yang tercium dari tubuh, bukan pakaian yang mahal atau indah dan seberapa jauh ke tempat lain ia menjalankan ibadahnya. Namun ketulusan dan kerendahan dirilah yang utama. Jawaban itu tak harus nampak, namun halus tersirat. Saya meminta rizki, mungkin itu hadir dalam bentuk ketegaran jiwa dan raga. Saya meminta kesabaran, bukan berarti saya seketika menjadi orang yang sabar, namun Tuhan menghadirkan orang-orang yang mempu memberikan dan melatih kesabaran bagiku. Cobalah untuk tidak sombong dan angkuh dihadapan Tuhanmu,Insya Alloh permintaanmu akan terkabul."
Mendengar jawaban tersebut, pejabat itupun langsung memeluk seraya menangis dan mencium tangan pengemis. Dia berkata jika dia tak lebih baik dan lebih mulia dari orang-orang yang dianggap rendah olehnya.
Itu adalah sedikit contoh dari apa yang saya bicarakan. Ketika saya hendak berdo'a atau sholat, hanya satu yang ada dipikiran saya. Apakah makhluk yang hina seperti saya masih pantas untuk meminta? Namun hati saya kemudian berkata, Tuhanku adalah Dzat mulia dari yang paling mulia, Dzat penyayang dari segala maha penyayanng. Kiranya Dia pasti berkehendak menerima saya. Namun saya juga tak lupa untuk lebih mengutamakan penampilan saya. Untuk pergi dengan seorang wanita atau hendak bertemu pejabat saja harus berpakaian rapi, bersih dan sopan serta harum mewangi, mengapa untuk bertemu dan bersimpuh dihadapan Kekasih Sejati yang amat dicinta harus mengenakan penampilan ala kadarnya?


Posted by :
Sickman

"aku tak sebaik yang kau kira..."
"dan aku juga tak seburuk yang kau sangka..."

Kamis, 08 Oktober 2009

Apakah Neraka Adalah Imajinasi Manusia?

Berbicara tentang neraka, surga atau akherat, itu adalah hal yang menjadi urusan Tuhan, yang menguasai alam semesta ini. Dalam setiap agama, pastilah selalu ada penjelasan atau pemaparan tentang dua hal tersebut. Saya sebagai muslim, percaya jika neraka ataupun surga itu diciptakan oleh Tuhan.
Namun ada beberapa hal yang berkaitan tentang dua tempat itu yang menjadi pertanyaan bagi saya. Saya sedang tidak rasis ataupun melecehkan agama lain. Namun justru saya sedang belajar tentang kehidupan, entah itu berasal dari apapun. Selama itu bermanfaat dan berguna bagi saya dan orang lain, selama itulah saya tidak akan membedakan asal-usulnya. Semua manusia sama, hanya takdirlah yang membedakan ketika ia harus ditempatkan dimana.


Pernahkah kalian mendengar Lucifer? The Hell Angel yang menjadi penguasa kegelapan dan menguasai neraka? Father of devil, ayah dari para setan yang mencabut nyawa manusia ketika ajalnya tiba?
Saya melakukan postingan ini setelah saya membaca buku dan melihat movienya langsung, bahkan movie ini masih saya simpan. Sepengetahuan saya, dilihat dan ditelaah dari segi agama apapun, setiap malaikat yang menjadi Tangan Tuhannya tidaklah memiliki anak ataupun diperanakan. Namun dibuku atau movie yang saya lihat, disini, Lucifer, malaikat neraka memiliki putra yang Bernama Mammon.
Lalu mengapa saya mempertanyakan tentang neraka sebagai imajinasi manusia?
Awalnya, Lucifer adalah malaikat penghuni surga, yang dititahkan untuk mengabdi kepada Tuhan. Namun karena suatu hal, Lucifer membinasakan salah satu malaikat yang ada di surga. Tuhanpun murka dan marah, lantas mengusir Lucifer dari Surga. Akibat pengusiran tersebut, Luciferpun merasa tak terima dan ingin melampiaskan kekesalannya itu. Dia turun ke bumi dan mengacaukan segala isinya. Mulai membuat keonaran dan kecemasan. Lucifer membuat ide penyiksaan di bumi seperti membakar manusia hidup-hidup, memotong lidah menggunakan besi panas, memasukan manusia ke dalam tungku kemudian merebusnya, menusukkan besi panas dari lubang anusnya hingga menembus ke kepala. Dari kenyataan tersebut, manusia beranggapan jika Lucifer identik dengan keberadaan api dan siksaan yang pedih. Lucifer yang memiliki sayap naga dan penuh dengan kekejaman. Tak hanya sampai disitu, ternyata Luciferpun mengirimkan tentaranya untuk membujuk manusia agar mau menjadi tentaranya dengan rayuan dan janji palsunya. Menjanjikan kekayaan yang berlimpah bagi manusia.
Dari kenyataan cerita tersebut, Lucifer kemudian dianggap sebagai penguasa neraka dan malaikat maut oleh manusia.
Nah,pertanyaan saya akhirnya bisa beralasan kan? Apakah sebenarnya neraka itu bagi sebagian orang hanya sebagai imajinasi atau khayalan belaka yang mereka ciptakan sendiri atau memang benar-benar mereka yakini sebagai ciptaan Tuhannya?


Referance :
Movie ( The History of Devil )
Book ( Biografi Setan )

ANTARA BERPIKIR DAN BERTINDAK

Definisi BERPIKIR menurut saya adalah melakukan sesuatu secara tidak tampak dan lebih mengacu pada sistem kerja otak. Sedangkan definisi BERTINDAK menurut saya adalah melakukan suatu hal secara fisik, nyata dan tampak. Sedangkan
Sekarang pertanyaan yang akan saya ajukan. Apakah kalian termasuk TIPE orang yang senang BERPIKIR atau BERTINDAK? Kalian adalah orang yang PINTAR dan CERDAS karena kalian mampu melakukan browsing atau mengoperasikan facebook sehingga dapat membaca postingan saya ini, jadi kalian pasti mampu menangkap pertanyaan saya.



Dari yang saya amati dari keadaan di sekitar saya, kebanyakan hanya ada dua opsi, yaitu orang yang memiliki Kriteria PEMIKIR dan Kriteria PENINDAK. Hanya sebagian orang saja yang mampu menggabungkan dua hal tersebut. Berpikir atau merencanakan sesuatu hal memang baik, namun jika tanpa adanya suatu perbuatan riil dari hasil pemikiran tersebut maka semua akan SIA-SIA atau NOL. Kita hanya akan terjebak dan terus terjebak dalam pemikiran logika kita sendiri tanpa adanya sebuah realisasi. Begitu juga sebaliknya, jika hanya bertindak tanpa didasari adanya pemikiran saja, maka saya katakan sebagai orang yang BODOH. Tidak ada logika dan tak ada naluri yang mendasari.
Sebagai contoh, ada orang yang merencanakan untuk mendirikan usaha restoran. Dengan mantapnya dia berpikir untuk memilih tempat yang strategis, menyiapkan menu yang kreatif dan inovatif dll. Namun kebanyakan, SEBELUM apa yang dipikirkan itu TERWUJUD, muncul pikiran-pikiran lain yang MENGACAUKAN pendapat diri kita sendiri. Contohnya, jika nanti ternyata restoran tersebut tidak laku, atau mungkin laku tapi akhirnya muncul saingan-saingan lain dan pikiran-pikaran negative lainnya yang terus bertambah di otak kita. Dua kata untuk orang itu, “GAME OVER”! Sebelum restoran dibuka, orang tersebut malah menjadi stress dan tertekan akibat pikiran-pikiran yang mengacau di list otak perencanaannya. Semua hanya ada di kepala dan tidak akan menjadi nyata.
Lalu untuk spesialis yang HANYA BERTINDAK, menurut saya mereka akan menjadi PENYESAL yang abadi di bumi ini dan saya pernah merasakan hal itu. Saya berikan contoh dari diri saya sendiri, tidak perlu mengambil dari orang lain. Ketika saya marah atau otak saya “bleng”, maka akal sehat dan pikiran saya menjadi kacau. Alhasil, saya melakukan tindakan bodoh yang sangat disayangkan. Saya telah membanting dan menghancurkan handphone 3 buah, 1 buah dispenser, 2 buah computer dan masih banyak lagi. Lalu apa yan terjadi setelah kejadian itu? Saya merasa sangat menyesal karena perbuatan bodoh yang sesaat itu, semuanya menjadi hilang dan tidak berguna. Kemudian berpikir, seandainya barang-barang itu dikalkulasikan dalam uang, maka saya akan mendapatkan banyak uang dari benda yang telah hilang itu.
Dua hal tersebut adalah salah satu contoh terdekat yang dapat saya berikan dan masih banyak lagi yang ada.
Pelajaran yang saya dapatkan, jadilah seorang pemikir dan perencana yang baik serta sebagai seorang penindak yang ulung. Segala resiko yang ada dari semua, kita pikirkan jalan keluar setelah semua menjadi nyata karena hidup itu pasti ada akibat yang tidak mampu kita sangkal.
JUST DO IT. NO MATTER WHAT IS THE RISK…


Posted by :
Sickman

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“dan aku juga tak seburuk yang kau sangka…”

Senin, 05 Oktober 2009

Sebagian Dari Tanda Kekuasaan-Nya

Seperti apa yang selalu saya katakan dan do’akan.
“ Kehendak-Mu adalah kehendakku dan kehendakku adalah kehendak-Mu. Sebenar-benar dan sesungguh-sungguhnya, Kaulah yang menguasai takdirku. Dan biarkanlah kehendak-Mu menjadi kehendakku atas apa yang terjadi padaku agar aku tak merasa berat hati. Sesungguhnya, akulah sang peminta dan Engkaulah Sang Pemberi”.
Gempa bumi yang melanda Kota Tasikmalaya terjadi pada pukul 15.04 WIB benar-benar menjadi cobaan bagi suadara kita yang jauh di sana. Telah tersirat dari kejadian tersebut atas firman-firman dan keagungan Alloh SWT. Lihatlah pada waktu terjadinya gempa bumi tersebut, merupakan pesan yang disampaikan bagi umat-umatNya. 15, menunjukan surat ke-15 dari Al-Qur’an yaitu Surat Al Hijr. Sedangkan 04 menunjukan ayat ke-4 dari surat tersebut yang berbunyi :
Wamaa ahlaknaa minqoryatin illaa walahaa kitabumma’luum {Dan Kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang telah ditetapkan}.
Lalu untuk gempa bumi yang terjadi di Kota Padang, yang terjadi dua kali yaitu pada pukul 17.16 dan 17.18 WIB juga tersirat pesan dari kitab Alloh yang teramat sangat menunjukan kebesaran-Nya. 17 menunjukan surat ke-17 dalam Al-Qur’an yaitu Surat Al Israa’. Dan 16 dan 18 menunjukan ayat yang terdapat dalam surat tersebut yang berbunyi :
Al Israa’:16
Wa idzaa arodnaa annuhlika quryatan aamarnaa mutrofiihaa fafasaquufiiha fakhaqqo’alaihaalqoulu wadammarnaaha tadmiir {Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Alloh) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya}.

Al Israa’: 18
Mankaana yuriidul’ajilata’ajalnaalahufiiha maanatsauu limannuriiduu tsumma ja’alnaa lahuu jahannama yaslaahaa madzmuumaammadkhuur {Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir}.

Lalu untuk gempa yang terdapat di Jambi terjadi pada puku 08.52 WIB. Kita kembali telaah dari waktu yang ada. Kita lihat lihat surat ke-8, yaitu Surat An Anfaal. Kemudian kita baca dan resapi makna ayat ke-52 dari surat tersebut yang berbunyi :
Kadaabi alii fir’auna walladziina minqoblihim kafaruu biaayaatillahi fa akhodzahumullahuu bidzunuubihim innallahaa qowiyyun tsadidul’iqoob {(keadaan mereka) serupa dengan keadaan fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. Mereka mengingkari ayat-ayat Alloh, maka Alloh menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Alloh Maha Kuat lagi amat keras siksaan-Nya}.

Semuanya telah tertulis indah di dalam kitab nan suci, Al-Qur’an. Namun tak banyak orang yang mampu membaca dan meresapi makna yang terkandung di dalamnya. Jikalau azab dan murka-Nya telah turun dan meluluhlantahkan muka bumi, barulah orang-orang beramai-ramai memuji dan menyebut nama-Nya. Merasa hina dan tak berarti apa-apa dihadapan-Nya.
Semoga ketabahan selalu menyertai jiwa-jiwa dan hati para saudaraku yang tengah mengalami bencana. Sesungguhnya Alloh Maha Penyayang, agar kita mampu memaknai cobaan tersebut dengan hati yang lapang.

“aku tak sebaik yang kau kira…”
“namun aku juga tak seburuk yang kau sangka…”

Ayat-Ayat Tentang Riba

Assalamu'alaikum.. Alladzina yaa kuluunarribaa laa yaquumuuna illaa kamaa yaquumulladzii yatakhobbathuhusyayaithoonu minalmassi, dzaal...